Malam terasa begitu panjang
Pagi terasa begitu cepat
Hari-hari terus berlalu begitu saja
Tanpa memberi arti yang pasti

Masalah yang tak pernah kunjung berakhir
Beban yang semakin hari terasa semakin berat
Aku terus bertanya untuk apa lagi sebenarnya aku ada?

Keluarga yang harmonis.
Orangtua yang kata orang akan selalu ada bersamamu saat dunia meninggalkanmu.
Semua hanya omong kosong bagiku.
Aku terus bertanya, kapan semua ini akan berakhir?
Kapan aku akan dapat hidup dengan tenang? Dan nyaman?

Mereka mengatakan padaku untuk keluar dari zona nyaman dimana aku berada saat ini.
Aku pikir ini lucu. Sangat lucu.
Bagaimana cara keluar dari zona nyaman ketika selama ini kau sudah berada dalam zona yang sangat tidak nyaman? Zona yang sangat menyakitkan.

Lalu setelahnya
Mereka mengatakan padaku untuk berhenti mengasihani diriku sendiri dan berkaca pada jendela dunia.
Mereka mengatakan masih ada yang lebih menderita dan menyedihkan dibandingkan dengan diriku sendiri.
Tapi kenapa? Kenapa aku tidak boleh mengasihani diriku sendiri? Kenapa aku harus mengasihani orang lain? Lalu siapa yang akan mengasihani diriku?

Aku hanya ingin menyayangi diriku sendiri. Aku hanya ingin merasa apa yang aku benar-benar rasakan dengan sepenuh hatiku. Karena aku tahu tidak akan ada yang bisa mengerti apa yang aku rasakan. Aku hanya ingin mengapresiasi diriku sendiri. Kenapa kalian begitu egois? Bahkan terhadap hidupku sekalipun.


Aku lelah.
Aku lelah tersenyum.
Aku lelah hidup untuk orang lain.

Aku terus meyakinkan orang lain bahwa semua akan baik-baik saja. Semua pasti akan baik-baik saja.
Namun aku sendiri sebenarnya berada pada ambang keraguan atas perkataanku.
Benarkah semua akan baik-baik saja?
Jika iya.. maka kapan?

Aku terus mengatakan kepada orang lain seberapa berharganya keberadaan mereka.
Ketika aku sendiri bertanya-tanya. Apakah aku sendiri berharga?

Aku ingin hidup untuk diriku sendiri.
Tapi dunia terlalu busuk dan egois untuk membiarkan keinginan itu terjadi.